Kenapa Harus Kehutanan ?
Kenapa
harus kehutanan ?. pertanyaan ini sudah sering saya dengar ketika saya masih
semester-semester awal di perkuliahan. Entah itu dari teman dari sekolah dulu,
teman sepergaulan, bahkan kerabat. Dan, spontan saja jawaban saya adalah saya “disuruh
sama bapak”. Jawaban yang simple, dan memang itulah jawaban saya satu-satunya
yang saya punya saat itu. Mau bagaimana lagi jawabannya, yang kuliah memang
saya tapi yang bayar spp kan bapak saya, yah saya mah tinggal kuliah doang.
Kalo sanggup yang dilanjutkan, kalo tidak kembali kekandang. Pikir saya saat
itu.
Berbeda
dengan teman-teman saya saat itu ketika saya mencoba bertanya, mereka punya jawaban yang lebih baikan dari
jawaban saya, ada yang alasannya karena orang tuanya bergelut dibidang yang
sama, ada yang beranggapan bahwa prospek kerja di bidang kehutanan di tahun-tahun
mendatang akan terbuka lebar, ada yang juga menjawab katanya saya suka mendaki
jadi mengambil jurusan kehutanan sangat bermanfaat untuk hobinya itu. Dan
banyak lagi jawaban yang lainnya.
Bapak saya
memang seorang petani hutan di sebuah dusun terpencil dipelosok jeneponto sana.
Rumah kami bahkan menurut peta hasil dari citra satelit yang pernah
diperlihatkan oleh salah seorang
fasilitator suatu kegiatan di kelompok hkm, itu berada dalam kawasan
hutan lindung. Jadi boleh di katakan kami adalah penduduk hutan, tapi bukan
orang hutan. Heheh. Mungkin inilah salah satu alasan bapak saya “memasukkan”
*maaf pake tanda petik* saya di jurusan kehutanan di salah satu kampus swasta
di kota. Mungkin ia punya misi tertentu di bidang kehutanan yang tidak tercapai
karena beberapa faktor yang tidak bisa di paksakan. Sehingga untuk mewujudkan
misinya itu dengan mengkuliahkan saya di jurusan kehutanan adalah cara terbaik
yang bisa ia lakukan.
Kalo boleh
jujur, belajar tentang hutan bagi saya adalah hal yang sangat sulit, sebab
subjek jurusan saya ketika di sekolah menengah kejuruan adalah komputer dan
informatika. Nyambungnya dimana ? saya hampir gila saat awal aktif perkuliahan.
Saya mulai berimajinasi tentang cara menumbuhkan pohon dengan cepat menggunakan
aplikasi computer, mempuat komponen cpu dari balok kayu, monitor dari papan kayu, dan semua ikon desktop berisi nama-nama
satwa yang ada dihutan. Basic dasar tentang dunia modern kemudian basic lanjutan
kembali kejaman purba. Saya rasa hutan dan computer adalah sebuah lawan kata
jika di lihat dari sudut pandang saya. Teringat ketika, masa-masa orientasi
mahasiswa baru saat itu. Para senior sering membuat kami berkumpul di kelas
mereka bertanya kepada kami tentang apa itu hutan. Sebagai seorang maba seperti
saya yang pengetahuannya masih minim dan agak penakut di jawab aja dengan
seadanya. Saat itu saya menjawab hutan adalah tempat hidup para monyet. Saya
lupa kalo rumah saya ada di tengah
hutan. Heheh
Jawaban
yang lebih baik jika pertanyaan tersebut di ajukan kepada saya saat ini, saya
bisa mengutip pengertian hutan menurut uu no .41 tahun 1994 atau menurut butar butar et al. atau menurut Dr.Irma sribianti, S.hut., M.si *dosen favorit
saya ini*. atau menurut pengertian saya sendiri, yaitu hutan adalah mesin
pendaur ulang oksigen otomatis. G ngerti kan ?. saya aja harus menyelesaikan
154 sks dalam jangka waktu 4 tahun lebih untuk bisa membuat pengertian ini.
kalo mau tau, hubungi saya di kontak. :P.
Orang-orang
kelihatan sakit perut mendadak kalo
saya mengatakan saya dari jurusan kehutanan. Mungki menurut mereka jurusan ini
kurang familiar di telinganya. Seperti sebuah jurusan yang di anggap remeh, di
sepelehkan, di cuekin, di tinggal pergi, di PHP in, *ngawur* dan g ada bagus-bagus sama sekali. Tapi pada
kenyataannya, terima ataupun tidak saat ini orang nomor satu di Indonesia adalah
seorang rimbawan dari UGM. Kena telak
loh. Jadi sudahlah jurusan kehutanan memang hebat, akui saja kawan atau kita
chaos. Pilih mana ?. heheh.
Popularitas
jurusan kehutanan di telinga masyarakat memang tidak setanding dengan jurusan
hebat lainnya. Seperti tehnik, kedokteran, arsitek, ataupun kesehatan. Tapi
setelah 4 tahun lebih belajar segala sesuatu tentang hutan saya berpendapat
bahwa ilmu kehutanan adalah bidang keilmuan yang paling luas cakupannya di
dalam planet bumi ini. g percaya ? coba kalian Tarik nafas, apa yang masuk dan
keluar dari hidung kalian ? yang masuk
oksigen dan yang keluar karbon dioksida
hanya orang kehutanan yang tau dari mana oksigen berasal dan kemana perginya
karbon dioksida itu. Dan semua orang yang hidup di planet ini butuh oksigen dan
melepas karbon dioksida. Masih belum puas ?. dari mana air itu berasal dan
kemana perginya, serta bagaimana prosesnya air laut yang asing bisa di berubah
jadi air tawar yang fresh ? dari mana
berasal kertas-kertas yang kalian pake menulis itu ?, apa efek CFC terhadap
global warming ? apakah dirumahmu ada furniture dari bahan dasar kayu ? pakah
kamu tau bagaimana proses tumbuhnya pohon itu sampai siap tebang untuk di
jadikan lemari, kursi, meja, pintu, jendela dan lain-lain ?. hanya di kehutanan
hal seperti ini dipelajari. Ilmu kehutanan mempelajari sebuah system yang
mengatur kehidupan manusia secara universal, secara luas, tapi berefek vital
dan urgent. Yang kita sebut dengan ekosistem.
Bumi adalah
sebuah mesin besar yang mendaur ulang segala sesuatu dengan otomatis dan bagian
mesin yang paling berperan penting adalah hutan, tanpa hutan, mesin raksasa ini
tidak dapat berjalan. air yang kalian minum tiap hari itu berasal dari hasil
daur ulang yang disebut dengan watercircle, dan hutan adalah mesin yang mendaur
itu. Udara yang kalian hirup adalah hasil daur ulang yang diperoleh dari proses
photositesis pada daun-daun pohon. Coba bayangkan kalo tidak ada hutan apakah
kalian dapat bernafas tanpa oksigen?. Dan banyak lagi manfaat hutan yang tidak bisa dijelaskan di paragraph ini
dengan singkat. Ingat saya butuh waktu 4 tahun untuk tau ini. kalo mau tau.
Harus 4 tahun juga. *Justjoke.
Saya mulai
tertarik dengan ilmu kehutanan setelah saya memasuki semester 5. Dimana saat
itu para mahasiswa dituntut untuk mencari tau segala hal tentang hutan. Sebab,
sudah terlambat untuk berpindah jurusan *hahah. Jadi dengan terpaksa buku
pedoman dan tuntunan hidup kita adalah kitab-kitab suci terbitan unhas, ugm,
dan ipb. Jurnal-jurnal bacaan kita semua bercerita tentang pohon dan segala
sesuatu yang berkaitan dengan alam. Dan semua ini bukan hasil karya Darwis Tere Liye atau Raditia Dika
ataupun novelis terkenal lainnya.
Banyak
membaca buku-buku kehutanan membuat minat saya semakin deeping dan interesting.
Saya jadi makin penasaran dengan hal yang berkaitan tentang climated change, tentang
global warming, tentang illegal logging, tentang konservasi alam,
keanekaragaman flora fauna, dan hal yang lainnya. Passion saya akhirnya ketemu
disini. Cie.cie.cie. *sok sekaliko.
So, jika
ada yang akan bertanya kenapa harus kehutanan? Maka para rimbawan akan tau
jawabannya paling tidak setelah ia menyelesaikan skripsinya. G percaya ? coba
tanya. Serius, ini bukan omong kosong.
Menjadi seorang rimbawan bukan hanya hasrat atau ambisi tapi kesadaran
penuh akan betapa pentingnya keberadaan hutan terhadap kehidupan di planet bumi
dan sebagian besar orang tidak tau. Maka dengan mengetahui peran penting hutan
itu maka menjadi rimbawan adalah hal yang luas biasa. Membiarkan hutan tetap
lestari adalah pekerjaan yang mulia sebab dengan menjaga hutan dari kepunahan
itu berarti kalian adalah Super Hero yang
menyelamatkan seluruh kehidupan manusia di dunia.
Salam rimba. Lestari….
Awal-awalnya aku membacanya aku rasa terharu karena cerita itu sama seperti cerita tentang diriku... Dan sekarang aku sadar kalau kuliah di kehutanan itu sangat penting dan sangat bermanfaat untuk kedepannya nanti...terima kasih atas motivasinya semoga yang menulis karya ini sukses selalu semoga dalam perlindungan Tuhan
BalasHapusAmin